Pendakian
Gunung Merbabu via Selo Boyolali
Jangan Takut Mendaki! Ini Panduan Mendaki Gunung Merbabu
Gunung
Merbabu adalah salah satu gunung yang sangat populer dikalangan para pendaki
gunung di Indonesia. Gunung Merbabu terletak di Jawa Tengah dengan
ketinggian 3.142 Mdpl. Gunung ini memiliki medan pendakian yang tidak terlalu
sulit namun mempunyai pemandangan yang sangat indah. Gunung Merbabu sendiri
berdiri berdekatan dengan Gunung Merapi di sebelah selatannya.
Gunung
Merbabu dapat di daki melalui 4 jalur dengan 1 jalur baru yaitu :
- Jalur Selo (Boyolali)
- Jalur Wekas (Magelang)
- Jalur Cunthel (Magelang)
- Jalur Thekelan (Magelang)
- Jalur Suwanting (Magelang)
Nah, dari kelima jalur diatas, jalur pendakian dari
Kecamatan Selo yang menjadi favorit sebagian besar pendaki, selain jalurnya
yang tidak terlalu sulit pemandangannya juga terbilang sangat indah, Selo
merupakan sebuah Kecamatan di Boyolali, sedangkan Basecamp Selo terletak di
desa Genting, Selo.
Untuk menuju ke basecamp Selo sendiri tidaklah sulit,
bisa kita jangkau dari Magelang ataupun Boyolali, bagi kalian yang menggunakan
transportasi umum, kalian bisa naik bus jurusan Magelang-Boyolali kemudian
turun di pasar Selo, darisini tidak ada transportasi umum untuk menuju
Basecamp, jadi pilihannya hanya menggunakan ojek atau jalan kaki, namun
disarankan untuk menggunakan ojek karena Basecamp masih cukup jauh dengan jalan
yang naik turun.
Bagi kalian yang ingin menggunakan kendaraan pribadi,
disarankan untuk memilih menggunakan motor karena jalurnya kecil, hanya cukup
dilewati satu mobil saja, kalian bisa melalui kota Salatiga lalu memilih jalan
menuju ke Ampel, Boyolali, disarankan untuk bertanya kepada warga sekitar
karena jalurnya yang banyak tikungan, jalur ini biasa dilalui oleh truk-truk
pengangkut pasir, kalian bisa mengikuti truk tersebut hingga sampai di pasar
Cepogo lalu ambil arah kanan hingga kalian sampai di polsek Selo.
Atau bila kalian dari kota Kopeng, bisa mengambil jalur
menuju ke arah Ketep Pass, setelah beberapa meter melewati Ketep Pass kalian
akan bertemu dengan pertigaan, lalu ambil jalur kiri, ikuti saja jalur tersebut
hingga sampai di polsek Selo, atau kalian bisa bertanya dengan orang orang
sekitar bila kurang yakin.
Kendala saat melalui jalur pendakian via Selo adalah jalan
menuju Basecampnya yang cukup sulit, namun tetap saja banyak pendaki yang
mem-favoritkan jalur ini karena keindahan alamnya, nah sesampainya di Basecamp
kalian akan melihat tidak hanya ada satu Basecamp saja, ada beberapa Basecamp
yang bisa kita pilih untuk istirahat.
Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo Boyolali
Untuk menuju basecamp pendaki Gunung
Merbabu via Selo kita naik bus jurusan Magelang-Boyolali kemudian turun di
Polres Selo. Dari Selo tidak ada angkutan yang bisa digunakan untuk menuju
basecamp dan salah satu cara yang bisa kita pakai adalah dengan naik
ojek. Disini terdapat 2 basecamap yang bisa kita gunakan yang letaknya
sekitar 50 meter sebelum gapura jalur pendakian gunung merbabu. Ada papan
penujuk di depan basecamp sehingga para pendaki bisa dengan mudah menemukannya.
Setelah sampai di basecamp kita
dapat melakukan registrasi dengan tarif sekarang Rp 10,000 per orang. Jika
menitipkan motor dikenai biaya Rp 5000 per motor. Di Gunung Merbabu tidak
diberlakukan sistem kuota, jadi tidak ada batasan berapa jumlah pendaki yang
boleh naik kecuali ada hal-hal penting tertentu seperti kebakaran hutan, atau
jalur pendakian longsor atau juga ada pencarian pendaki yang hilang.
Untuk melakukan registrasi kita bisa menggunakan KTP, KTM atau SIM untuk keperluan pendataan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Untuk melakukan registrasi kita bisa menggunakan KTP, KTM atau SIM untuk keperluan pendataan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Basecamp - Pos 1 (Dok Malang)
Dari
basecamp perjalanan dimulai dengan melewati gerbang pendakian Gunung Merbabu
jalur Selo. Setelah itu kita akan berjalan di tengah hutan pinus yang biasanya
digunakan sebagai camping ground. Dari sini jalur pendakian masih terbilang
cukup landai dan jelas karena sepanjang jalan menuju Pos 1 terdapat banyak
petunjuk arah yang bisa menuntun kita. Untuk menuju Pos 1 diperlukan waktu
sekitar 1 jam perjalanan.
Pos
1 sendiri berupa sebidang tanah yang bisa kita gunakan untuk mendirikan
beberapa buah tenda saja. Pos ini terletak di tengah hutan sehingga pemandangan
terhalang oleh pohon-pohon. Di pos 1 juga tidak ada bangunan atau shelter yang
bisa kita buat berteduh ketika hujan, selain itu juga tidak ada sumber mata air
disini.
Pos 1 - Pos 2 (Pandean)
Selepas
Pos 1 menuju Pos 2 perjalanan dimulai dengan jalur yang masih landai yang
membentang di tengah hutan tropis yang udaranya sejuk. Di tengah perjalanan
kita akan menemukan pos bayangan. Sebelum pos bayangan ada tanjakan yang cukup
terjal dan ini adalah trek terberat selama perjalanan menuju Pos 2. Diperlukan
waktu sekitar 45 - 60 menit perjalanan untuk sampai di Pos 2.
Kondisi Pos 2 hampir sama dengan Pos
1 hanya berupa sebidang tanah tanpa adanya shelter. Pos ini juga berada di
tengah hutan jadi masih tidak ada pemandangan yang bisa dilihat.
Pos 2 - Pos 3 (Watu Tulis)
Setelah
itu perjalanan dilanjutkan menuju Pos 3 yang kali ini jalur pendakian sudah
mulai terbuka dan sudah mulai sedikit menanjak. Disini kita sudah bisa
menyaksikan pemandangan lembah pegunungan dan bunga edelweiss yang tumbuh di
lereng gunung. Untuk sampai di Pos 3 diperlukan waktu sekitar 30 - 45 menit.
Pos 3
ini berupa tanah datar yang cukup luas. Di pos ini pendaki bisa mendirikan
banyak tenda. Disini medannya terbuka sehingga angin akan berhembus kencang
karena tidak adanya pohon. Pemandangan di Pos 3 ini sangat indah dengan view
Gunung Merapi yang tampak berdiri dengan gagah.
Pos 3 - Pos 4
(Sabana 1)
Untuk
menuju Pos 4 kita harus melewati jalur yang bisa dibilang paling terjal
sepanjang pendakian via Selo. Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang
sangat berdebu ketika musim kemarau dan akan sangat licin ketika hujan. Banyak
percabangan di sepanjang jalan, tapi semua kan kembali mejadi satu sebelum tiba
di Pos 4.
Sebelum Pos 4 kita akan melewati sebuah tanah lapang yang bisa kita
gunakan untuk mendirikan tenda. Pemandangan sepanjang perjalanan sangatlah
indah dengan pemandangan padang savana yang membentang luas. Dibutuhkan waktu
sekitar 1 jam untuk sampai di Pos 4.
Pos 4
sering disebut Sabana 1 karena memang pos 4 terletak di pinggir sabana yang
luas dan indah. Di pos 4 juga tidak ada shelter untuk berteduh. Biasanya para
pendaki mendirikan tenda di dekat pohon untuk melindungi dari terpaan angin
yang berhembus ken
Pos 4 - Pos 5 (Sabana 2)
Selepas
pos 4 perjalanan dilanjutkan menuju Pos 5 atau banyak yang menyebutnya Sabana
2. Di sepanjang perjalanan kita akan melewati pemandangan yang menawan dan akan
terlihat sabana 1 yang begitu indah jika dilihat dari tempat yang lebih tinggi.
Kita harus melintasi padang yang terbuka dengan waktu sekitar 30 menit untuk
sampai di Pos 5.
Padang Sabana yang luas
Jalur yang terjal namun
pemandangannya luar biasa
Pos 5
letaknya berada di pinggir sebuah sabana. Di Pos 5 biasanya para pendaki
mendirikan tenda untuk menginap sebelum dini hari melanjutkan perjalan ke
puncak.
Pos 5- Puncak Kenteng Songo
Sepanjang
perjalanan menuju puncak kita akan menemukan banyak bunga edelweiss yang sangat
indah. Jalur yang dilalui terus menanjak hingga sampai ke puncak. Jalur berada
di area yang terbuka sehingga kabut dan angin langsung menerjang kita. Untuk
sampai di puncak membutukan waktu sekitar 1 jam.
Gn. Merapi
terlihat dari puncak Kenteng Songo
Puncak Kenteng Songo adalah puncak
paling tinggi diantara 7 puncak di Gunung Merbabu. Dari sini kita dapat melihat
Gunung Merapi yang berdiri dengan gagah di sebelah selatan.
Tips dan saran sebelum pendakian :
- Gunung Merbabu termasuk gunung dengan kondisi medan terbuka, artinya sepanjang pendakian jarang ditemui hutan yang lebat, sebagian besar padang sabana, jadi untuk menghindari sengatan terik matahari, membawa krim sunblock hukumnya wajib, pakai pakaian yang tertutup, topi rimba dan jangan lupa bawa payung lipat.
- Cuacanya cukup ekstrim, jika siang terasa sangat panas, tetapi jika malam sangat dingin, antisipasi dengan sleeping bag, pakaian hangat. Agar wajah dan hidung tidak pecah dan mengelupas sebaiknya oleskan lotion pelembab dan lindungi hidung dengan kapas yang ditempel dengan plester, jangan pakai salonplas.
- Jalur sabana biasanya banyak percabangan dan banyak bekas aliran air hujan yang mirip dengan jalur, hal ini sangat mudah menyesatkan pendaki, jadi sebaiknya perjalanan dilakukan siang hari, kecuali jika musim pendakian atau jalur ramai.
- Perjalanan ke puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam, jadi untuk menghindari terik matahari sebaiknya start mendaki sekitar pukul 13.00wib (sehabis dzuhur), dengan asumsi menjelang maghrib sudah bisa membuka tenda di pos 5, dan besoknya melanjutkan pendakian lagi sekitar pukul 03.30wib dini hari, agar bisa melihat Sunrise di puncak.
- Di puncak banyak terdapat kera-kera liar, sebaiknya hati-hati dan jangan biasakan memberi makanan pada mereka, agar tidak terbiasa makan makanan manusia.
- Untuk logistik bisa berbelanja di pasar Selo. Karena disini sangat lengkap mulai dari pasar tradisional, minimarket, ATM, warung makan dan juga kantor polisi.
- Untuk air sebaiknya bawa dari basecamp, karena disepanjang jalur tidak ditemui mata air.
- Jangan lupa sampah dibawa turun
Daftar
Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar