Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Rabu, 17 Mei 2017

(3) Pendakian Gunung Merbabu via Selo Boyolali

Share



Pendakian Gunung Merbabu via Selo Boyolali

Jangan Takut Mendaki! Ini Panduan Mendaki Gunung Merbabu

Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang sangat populer dikalangan para pendaki gunung di Indonesia. Gunung Merbabu  terletak di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.142 Mdpl. Gunung ini memiliki medan pendakian yang tidak terlalu sulit namun mempunyai pemandangan yang sangat indah. Gunung Merbabu sendiri berdiri berdekatan dengan Gunung Merapi di sebelah selatannya. 




 Gunung Merbabu dapat di daki melalui 4 jalur dengan 1 jalur baru yaitu :
  1. Jalur Selo (Boyolali)
  2. Jalur Wekas (Magelang)
  3. Jalur Cunthel (Magelang)
  4. Jalur Thekelan (Magelang)
  5. Jalur Suwanting (Magelang)
Nah, dari kelima jalur diatas, jalur pendakian dari Kecamatan Selo yang menjadi favorit sebagian besar pendaki, selain jalurnya yang tidak terlalu sulit pemandangannya juga terbilang sangat indah, Selo merupakan sebuah Kecamatan di Boyolali, sedangkan Basecamp Selo terletak di desa Genting, Selo.

Untuk menuju ke basecamp Selo sendiri tidaklah sulit, bisa kita jangkau dari Magelang ataupun Boyolali, bagi kalian yang menggunakan transportasi umum, kalian bisa naik bus jurusan Magelang-Boyolali kemudian turun di pasar Selo, darisini tidak ada transportasi umum untuk menuju Basecamp, jadi pilihannya hanya menggunakan ojek atau jalan kaki, namun disarankan untuk menggunakan ojek karena Basecamp masih cukup jauh dengan jalan yang naik turun.

Bagi kalian yang ingin menggunakan kendaraan pribadi, disarankan untuk memilih menggunakan motor karena jalurnya kecil, hanya cukup dilewati satu mobil saja, kalian bisa melalui kota Salatiga lalu memilih jalan menuju ke Ampel, Boyolali, disarankan untuk bertanya kepada warga sekitar karena jalurnya yang banyak tikungan, jalur ini biasa dilalui oleh truk-truk pengangkut pasir, kalian bisa mengikuti truk tersebut hingga sampai di pasar Cepogo lalu ambil arah kanan hingga kalian sampai di polsek Selo.

Atau bila kalian dari kota Kopeng, bisa mengambil jalur menuju ke arah Ketep Pass, setelah beberapa meter melewati Ketep Pass kalian akan bertemu dengan pertigaan, lalu ambil jalur kiri, ikuti saja jalur tersebut hingga sampai di polsek Selo, atau kalian bisa bertanya dengan orang orang sekitar bila kurang yakin.

Kendala saat melalui jalur pendakian via Selo adalah jalan menuju Basecampnya yang cukup sulit, namun tetap saja banyak pendaki yang mem-favoritkan jalur ini karena keindahan alamnya, nah sesampainya di Basecamp kalian akan melihat tidak hanya ada satu Basecamp saja, ada beberapa Basecamp yang bisa kita pilih untuk istirahat.

Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo Boyolali








Untuk menuju basecamp pendaki Gunung Merbabu via Selo kita naik bus jurusan Magelang-Boyolali kemudian turun di Polres Selo. Dari Selo tidak ada angkutan yang bisa digunakan untuk menuju basecamp dan salah satu cara yang bisa kita pakai adalah dengan naik ojek. Disini terdapat 2 basecamap yang bisa kita gunakan yang letaknya sekitar 50 meter sebelum gapura jalur pendakian gunung merbabu. Ada papan penujuk di depan basecamp sehingga para pendaki bisa dengan mudah menemukannya.

Setelah sampai di basecamp kita dapat melakukan registrasi dengan tarif sekarang Rp 10,000 per orang. Jika menitipkan motor dikenai biaya Rp 5000 per motor. Di Gunung Merbabu tidak diberlakukan sistem kuota, jadi tidak ada batasan berapa jumlah pendaki yang boleh naik kecuali ada hal-hal penting tertentu seperti kebakaran hutan, atau jalur pendakian longsor atau juga ada pencarian pendaki yang hilang.
Untuk melakukan registrasi kita bisa menggunakan KTP, KTM atau SIM untuk keperluan pendataan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.


Basecamp - Pos 1 (Dok Malang)

Dari basecamp perjalanan dimulai dengan melewati gerbang pendakian Gunung Merbabu jalur Selo. Setelah itu kita akan berjalan di tengah hutan pinus yang biasanya digunakan sebagai camping ground. Dari sini jalur pendakian masih terbilang cukup landai dan jelas karena sepanjang jalan menuju Pos 1 terdapat banyak petunjuk arah yang bisa menuntun kita. Untuk menuju Pos 1 diperlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan.



Pos 1 sendiri berupa sebidang tanah yang bisa kita gunakan untuk mendirikan beberapa buah tenda saja. Pos ini terletak di tengah hutan sehingga pemandangan terhalang oleh pohon-pohon. Di pos 1 juga tidak ada bangunan atau shelter yang bisa kita buat berteduh ketika hujan, selain itu juga tidak ada sumber mata air disini.

Pos 1 - Pos 2 (Pandean)

Selepas Pos 1 menuju Pos 2 perjalanan dimulai dengan jalur yang masih landai yang membentang di tengah hutan tropis yang udaranya sejuk. Di tengah perjalanan kita akan menemukan pos bayangan. Sebelum pos bayangan ada tanjakan yang cukup terjal dan ini adalah trek terberat selama perjalanan menuju Pos 2. Diperlukan waktu sekitar 45 - 60 menit perjalanan untuk sampai di Pos 2.





Kondisi Pos 2 hampir sama dengan Pos 1 hanya berupa sebidang tanah tanpa adanya shelter. Pos ini juga berada di tengah hutan jadi masih tidak ada pemandangan yang bisa dilihat.


Pos 2 - Pos 3 (Watu Tulis)
Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Pos 3 yang kali ini jalur pendakian sudah mulai terbuka dan sudah mulai sedikit menanjak. Disini kita sudah bisa menyaksikan pemandangan lembah pegunungan dan bunga edelweiss yang tumbuh di lereng gunung. Untuk sampai di Pos 3 diperlukan waktu sekitar 30 - 45 menit.
Pos 3 ini berupa tanah datar yang cukup luas. Di pos ini pendaki bisa mendirikan banyak tenda. Disini medannya terbuka sehingga angin akan berhembus kencang karena tidak adanya pohon. Pemandangan di Pos 3 ini sangat indah dengan view Gunung Merapi yang tampak berdiri dengan gagah.

Pos 3 - Pos 4 (Sabana 1)
Untuk menuju Pos 4 kita harus melewati jalur yang bisa dibilang paling terjal sepanjang pendakian via Selo. Jalur yang dilewati berupa tanah merah yang sangat berdebu ketika musim kemarau dan akan sangat licin ketika hujan. Banyak percabangan di sepanjang jalan, tapi semua kan kembali mejadi satu sebelum tiba di Pos 4.


Sebelum Pos 4 kita akan melewati sebuah tanah lapang yang bisa kita gunakan untuk mendirikan tenda. Pemandangan sepanjang perjalanan sangatlah indah dengan pemandangan padang savana yang membentang luas. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Pos 4.



Pos 4 sering disebut Sabana 1 karena memang pos 4 terletak di pinggir sabana yang luas dan indah. Di pos 4 juga tidak ada shelter untuk berteduh. Biasanya para pendaki mendirikan tenda di dekat pohon untuk melindungi dari terpaan angin yang berhembus ken

Pos 4 - Pos 5 (Sabana 2)
Selepas pos 4 perjalanan dilanjutkan menuju Pos 5 atau banyak yang menyebutnya Sabana 2. Di sepanjang perjalanan kita akan melewati pemandangan yang menawan dan akan terlihat sabana 1 yang begitu indah jika dilihat dari tempat yang lebih tinggi. Kita harus melintasi padang yang terbuka dengan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Pos 5. 









Padang Sabana yang luas








Jalur yang terjal namun pemandangannya luar biasa

Pos 5 letaknya berada di pinggir sebuah sabana. Di Pos 5 biasanya para pendaki mendirikan tenda untuk menginap sebelum dini hari melanjutkan perjalan ke puncak.



Pos 5- Puncak Kenteng Songo
Sepanjang perjalanan menuju puncak kita akan menemukan banyak bunga edelweiss yang sangat indah. Jalur yang dilalui terus menanjak hingga sampai ke puncak. Jalur berada di area yang terbuka sehingga kabut dan angin langsung menerjang kita. Untuk sampai di puncak membutukan waktu sekitar 1 jam.





Gn. Merapi terlihat dari puncak Kenteng Songo




Puncak Kenteng Songo adalah puncak paling tinggi diantara 7 puncak di Gunung Merbabu. Dari sini kita dapat melihat Gunung Merapi yang berdiri dengan gagah di sebelah selatan.


Tips dan saran sebelum pendakian :
  1. Gunung Merbabu termasuk gunung dengan kondisi medan terbuka, artinya sepanjang pendakian jarang ditemui hutan yang lebat, sebagian besar padang sabana, jadi untuk menghindari sengatan terik matahari, membawa krim sunblock hukumnya wajib, pakai pakaian yang tertutup, topi rimba dan jangan lupa bawa payung lipat.
  2. Cuacanya cukup ekstrim, jika siang terasa sangat panas, tetapi jika malam sangat dingin, antisipasi dengan sleeping bag, pakaian hangat. Agar wajah dan hidung tidak pecah dan mengelupas sebaiknya oleskan lotion pelembab dan lindungi hidung dengan kapas yang ditempel dengan plester, jangan pakai salonplas.
  3. Jalur sabana biasanya banyak percabangan dan banyak bekas aliran air hujan yang mirip dengan jalur, hal ini sangat mudah menyesatkan pendaki, jadi sebaiknya perjalanan dilakukan siang hari, kecuali jika musim pendakian atau jalur ramai.
  4. Perjalanan ke puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam, jadi untuk menghindari terik matahari sebaiknya start mendaki sekitar pukul 13.00wib (sehabis dzuhur), dengan asumsi menjelang maghrib sudah bisa membuka tenda di pos 5, dan besoknya melanjutkan pendakian lagi sekitar pukul 03.30wib dini hari, agar bisa melihat Sunrise di puncak.
  5. Di puncak banyak terdapat kera-kera liar, sebaiknya hati-hati dan jangan biasakan memberi makanan pada mereka, agar tidak terbiasa makan makanan manusia.
  6. Untuk logistik bisa berbelanja di pasar Selo. Karena disini sangat lengkap mulai dari pasar tradisional, minimarket, ATM, warung makan dan juga kantor polisi.
  7. Untuk air sebaiknya bawa dari basecamp, karena disepanjang jalur tidak ditemui mata air.
  8. Jangan lupa sampah dibawa turun



Daftar Pustaka :

0 komentar:

Posting Komentar